Senin, 30 Mei 2016

Penyandraan Abu Sayyaf

          1. Penyanderaan 10 WNI oleh Abu Sayyaf, kronologis beserta tanggal dari tanggalnya.


10 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang disekap oleh kelompok militan Filipina Abu Sayyaf akhirnya dibebaskan. Mereka sebelumnya sempat disekap lebih dari satu bulan. Sebelum dipulangkan, mereka ditampung terlebih dahulu di rumah dari Gubernur Sulu (Abdusakur) Toto Tan (II). 


Rencananya, seluruh WNI diterbangkan dan diperkirakan sampai tanah air Minggu (1/5) malam. Berikut kronologi lengkap 10 WNI disandera hingga dibebaskan:

26 Maret 2016 

Dua kapal berbendera Indonesia dibajak oleh kelompok Abu Sayyaf saat sedang berlayar dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju ke Batangas, Filipina selatan. Dua kapal yang dibajak itu adalah kapal Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

29 Maret 

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk melacak jejak para penyandera dan ke-10 WNI tersebut. TNI juga telah menyiapkan pasukan terbaik mereka untuk terjun ke lokasi setiap saat.

Dari sumber merdeka.com, Selasa (29/3), ada tiga pasukan elite yang diterjunkan untuk membebaskan para sandera. Mereka merupakan pasukan terbaik dengan anggota yang benar-benar memiliki kemampuan khusus dan terbaik dari yang terbaik.

31 Maret 

Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) meyakini operasi pembebasan sandera asal Indonesia yang kini ditawan militan Abu Sayyaf, masih bisa mereka tangani sendiri. Dengan begitu, tawaran bantuan militer Indonesia yang sekarang sudah menyiagakan armada tempur di Tarakan serta Bitung, ditolak secara halus, seperti dilansir inquirer.net.

Militer Filipina memiliki prinsip tersendiri, sehingga sulit mengizinkan pasukan asing terlibat dalam pembebasan sandera itu. "Berdasarkan konstitusi, negara kami tidak mengizinkan adanya pasukan asing tanpa perjanjian khusus," kata juru bicara AFP, Brigadir Jenderal Restituto Padilla saat dihubungi wartawan kemarin.

8 April 

Umar Patek siap membantu pemerintah untuk membebaskan WNI yang disandera Abu Sayyaf. Terpidana kasus terorisme 20 tahun bui itu pun mengaku tanpa pamrih apapun, asalkan persyaratan secara teknis dipenuhi. 

Umar Patek alias Hisyam bin Alizein merupakan asisten koordinator lapangan dalam aksi terorisme Bom Bali Pertama pada tahun 2002. Insiden itu menewaskan 202 orang. Umar Patek disebut-sebut pernah membekali para petinggi militan Abu Sayyaf saat ini dengan pelatihan menggunakan senjata api serta merakit bom.

10 April 

18 Prajurit Filipina tewas dalam operasi pembebasan sandera di Pulau Jolo, Basilan. Mereka tiba-tiba disergap saat dalam perjalanan menuju medan pertempuran. Meski begitu, lima militan berhasil ditembak mati.

12 April 

Terpukul mundurnya tentara Filipina dalam operasi awal penyelamatan sandera dari tangan Abu Sayyaf akhir pekan lalu tidak melemahkan moral prajurit. Militer Filipina justru kembali menggelar operasi penyergapan lanjutan selama 10 jam pada hari berikutnya sepanjang Minggu (10/4) malam hingga Senin (11/4) dini hari, di lokasi yang sama, menurut keterangan juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP). Berkat operasi lanjutan itu, dipastikan 13 militan tewas.

15 April 

Pukul 18.31 telah kapal berbendera Indonesia, yaitu kapal tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi di perairan perbatasan Malaysia-Filipina kembali dibajak. Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju Tarakan. Kapal membawa 10 orang ABK WNI. 

Dalam pembajakan kali ini, seorang ABK tertembak. Sementara itu, lima orang berhasil selamat, sedangkan empat lainnya diculik oleh kelompok tersebut.

26 April 

Militan Abu Sayyaf menepati ancaman yang mereka sebar sejak pekan lalu untuk mulai mengeksekusi tiga sandera asing dan satu tawanan asli Filipina. Korban pertama adalah John Ridsdel (68) asal Kanada. Tentara Filipina menemukan kepala pria ini di salah satu pulau kosong kawasan Jolo. Penemuan itu terjadi lima jam setelah tenggat pembayaran tebusan lewat.

29 April 

Militer Filipina mengerahkan pesawat tempur membombardir titik-titik diduga markas militan Abu Sayyaf di pedalaman Pulau Jolo, Provinsi Sulu. Salah satu sandera asal Malaysia, Wong Teck Chi, menghubungi orang tuanya lewat sambungan telepon tiga hari lalu. Dia mengaku dipaksa lari berpindah-pindah tempat nyaris setiap beberapa jam sekali oleh para penculiknya.

Militer Filipina mulai menggempur Pulau Jolo melalui udara sejak dua pekan terakhir. "Kami khawatir, anak saya bercerita bahwa sikap para penculik sekarang semakin beringas setelah serangan udara kian intensif," kata Wong Chie Ming, orang tua Tek Chi, yang tinggal di Kota Sibu, Serawak, Malaysia.

29 April 

Brigadir Jenderal Alan Arrojado yang selama delapan bulan terakhir memimpin Brigade 501 Provinsi Sulu dicopot. Dia digantikan oleh Kolonel Jose Faustino selepas satu sandera asal Kanada dipenggal oleh militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo.

Philippine Star melaporkan, Kamis (29/4), Arrojado kabarnya bersitegang melawan atasannya, Mayor Jenderal Gerrardo Barrientos. Mereka adu pendapat soal strategi menekan militan, terkait operasi pembebasan para sandera.

1 Mei

10 ABK Warga Negara Indonesia telah dibebaskan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di daerah Sulu pada Minggu siang hari ini. Polisi wilayah Provinsi Sulu, Wilfredo Cayat mengonfirmasi perihal pembebasan ini.

"Kita infokan ada seorang tidak diketahui menaruh 10 WNI di depan rumah dari Gubernur Sulu (Abdusakur) Toto Tan (II)," kata Cayat, seperti dikutip dari laman the Star, Minggu (5/1).

Presiden Jokowi memastikan 10 WNI tengah malam ini tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Namun sampai saat ini masih ada 4 WNI yang disandera.





2.    Bagaimana strategi negara dalam menyelesaikan masalah ?

a.       Politik
Pemerintah menjalin kerjasama dengan pemerintah filipina:
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marusi, menyampaikan Kementerian Luar Negeri telah menunjuk dua liaision officer (LO) untuk mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.Menlu juga telah melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina.
Kemudian, di tempat terpisah, Retno juga bertemu Menteri Luar Negeri Filipina dan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina.Dalam pertemuan tersebut, Menlu berupaya mengintensifkan komunikasi dan koordinasi terkait upaya pembebasan sandera, menekankan pentingnya keselamatan para sandera dan menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan Filipina.

b.       TNI

(1) Pemetaan lokasi penculikan yang belum jelas

(2) Memetakan kemampuan tempur penculik,

(3) Mengatur strategi lapangan

(4) Memanfaatkan kemampuan teknik dan komunikasi lapangan pemerintah Filipina,

(5) Memanfaatkan informasi intelejenn dari para tahanan eks teroris di Indonesia yang seperti Hambali di AS yang kenal dekat dengan kelompok Abu Sayyaf 

(6) Melakukan upaya ‘komunikasi intelejen’ terbatas dengan countra-intelejen –

(7).Menyiapkan pasukan yang siap bertindak di darat,laut,dan udara pada perbatasan Filipina

(8) Menurunkan tim senyap
 Tim senyap ini dirahasiakan identitasnya. Mereka ini yang menjadi panjang     tangan Pemerintah dalam membebaskan sandera.Bahkan keselamatan Tim Senyap ini sendiri belum tentu 'happy ending'




3.   Pendapat anda jika terjadi kejadian yang sama lagi di waktu mendatang, apa yang harus dilakukan pihak negara kita ?


 Bila kejadian ini terjadi di waktu mendatang, pihak pemerintahan RI melakuan negosiasi dengan penyandera,dan lalu merundikan dengan TNI dan langsung melaksanakan strategi TNI dengan pemerintah untuk membebaskan sandera. Bila kejadian ini terjadi di waktu mendatang, pihak pemerintah RI segera diplomasi dengan negara lain bila para sandera di sandera di luar negeri.

Lalu pihak Diplomasi/POLITIK indonesia mengadakan rapat dengan petinggi TNI untuk merundikan cara bila negara tetangga bisa menanggani masalah tersebut dengan sendiri dan tanpa bantuan negara tetangga,Tetapi bila mereka tidak sanggup Disitu Pihak POLITIK/Diplomasi akan menhubungi TNI untuk segera membantu.

Menurut saya , sebaiknya wilayah Indonesia ini harus diperketat penjagaan di wilayah perairan , darat , maupun udara. Untuk memperkuat diwilayah masing sebaiknya para TNI mencari orang-orang yang pilihan terbaik untuk menangani kasus penyandraan ini bahkan kasus yang lain. Bisa dilihat dari kasus ini bahwa kelompok Abu Sayyaf sangat kejam hingga membunuh para tentara Fhilipina.

Sebaiknya untuk menjadi seorang pekerja di ABK (anak buah kapal) haruslah diseleksi dengan sangat ketat agar kapalnya tersebut bisa dimasukan oleh seorang pembajak. Diperbanyak anggota keamanan dalam anak buah kapal dan memliki senjata yang lengkap untuk menjaga diri dengan catatan senjata yang resmi diizinkan oleh pemerintah.

Saya sangat takjub dengan TNI karena saat ini Tentara Nasional Indonesia sudah sangat maju dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebaiknya menunjukan identitas asli masyarakat untuk memasuki kapal , pesawat , dan yang lainnya sangat lah penting. Agar tidak terjadi pada kesalahan yang sama sebaiknya perketat semua akses wilayah. Dan untuk pemerintah maupun keamanan negara sebaiknya ditingkatkan lagi menjaga semua wilayah di Indonesia.




SUMBER

   http://www.piyunganonline.org/read/strategi-presiden-jokowi-untuk-pembebasan-10-wni-yang-disandera-abu-sayyaf.html#sthash.8wZT5d20.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar