PENGANALAN LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN
Nama : Aldo Kurnia Septiandi
Npm : 30114763
A.
Neraca Bank
Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan
posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat
tertentu. Disebut neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta
di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet). Defini
lain dari neraca bank yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi
keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang)
dan Capital (modal).
Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi
(akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer
neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual
memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.
Isi/ elemen neraca bank terdiri dari :
1) Asset lancar : uang tunai dan saldo rekening giro
di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan
menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis
dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus
operasi normal perusahaan). Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai
pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca),
Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang
tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar di
muka.
2) Investasi jangka panjang (long term investment) : Terdiri dari
aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau
kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok
perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi
atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan
hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
3) Aset Tetap (Fixed
Asset) : Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan,
mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal
dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya: tanah
untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan
kantor, kendaraan.
4) Aset Tak Berwujud (Intangible Asset) : Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak
cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
5) Aset lain-lain (Other Asset) : Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan
sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak
berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
b. Kewajiban dapat digolongkan menjadi :
1) Kewajiban Lancar (current liabilities) : Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang
harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka
satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya: hutang usaha, beban yang harus
masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
2) Kewajiban Jangka Panjang (long – term debts) : Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari
satu tahun. Misalnya: utang hipotik, utang obligasi.
3) Kewajiban lain-lain : Adalah kewajiban yang tidak
bisa digolongkan ke kewajiban lancer dan kewajiban jangka panjang.
c. Ekuitas :
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan
yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan
kewajiban. Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan :
1) Perusahaan perorangan
2) Perusahaan persekutuan
3) Perusahaan perseroan
Contoh Neraca
B.
Laporan Rugi Laba Bank
a.Pengertian
Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi
utama, atau bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Berdasarkan Undang – Undang RI No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan pasal 34, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan
keuangan berupa neraca dan perhitungan laba / rugi berdasarkan waktu dan bentuk
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut Bambang Riyanto pengertian laporan
keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana
neraca ( Balance Sheet)
mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu
dan laporan laba rugi (Income Statement )
mencerminkan hasil – hasil yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya
meliputi periode 1 tahun.
-Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor-beban usaha.
-Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua
kelompok.
-Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan
penjualan.
Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak
langsung dengan penjualan.
-Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih-harga pokok penjualan.
-Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah
:
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan
pengurangan harga – potongan penjualan.
Contoh Laporan Laba Rugi
C.
Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
a.Pengertian
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam
bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali
jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak
secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang
dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu.
Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh
atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk
memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara
kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif
dan merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin pula
berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk
kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat
penggunaan proses produksi alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning assets) adalah aktiva yang
menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.
b. Contoh Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank
D.
Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank
a.Pengertian dan Klasifikasi Komitmen
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa
janji yang tidak dapat dibatalkan secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan
apabila suatu persyaratan yang disepakati bersama terpenuhi.
Jenis Komitmen ada 2 :
1. Komitmen
Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau
pihak lain.
2. Komitmen
tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
– Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) yang belum
diselesaikan adalah komitmen bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang
timbul karena transaksi valas tunai.
– Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) yang masih berjalan
Tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan
disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban
berjangka dalam valas dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah
tanggal laporan.
b. Pengertian Kontigensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau
transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak
ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. kontijensi yang dimiliki oleh suatu
bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bang yang bersangkutan.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang
baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa yang akan datang.
Isi Laporan Kontigensi dapat berupa :
Tagihan kontingensi
1. Garansi yang diterima.
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian.
3. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor.
4. Transaksi valuta asing dan semua jenis transaksi
tersebut apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib dilaporkan dalam
laporan keuangan melalui rekening administratif, yang dapat berupa tagihan
maupun kewajiban
c. Contoh Laporan Komitmen dan Kontingensi
Referensi:
http://anandyarevannie.blogspot.com/2013/04/pengertian-neraca-bank-dan-isielemen.html
https://jamil15.wordpress.com/2013/04/21/laporan-rugilaba-bank/
http://blank-https://pengetahuan.blogspot.com/2013/05/tugas-24-laporan-kualitas-aktiva.html
https://pandusamamaya.wordpress04/10/laporan-komitmen-dan-kontigensi/
http://candrakanadaa.blogspot.com/2013/04/analisa-rasio-laporan.html
(diakses pada 27-02-2017 jam 21.28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar