Nama Kelompok : - Aldo Kurnia Septiandi (1B117039)
- Ifan
Efendi (1B117043)
Kelas : 2KA05
Ringkasan Jurnal
KOMPRESI CITRA DENGAN METODE
SCAN
Riko Arlando Saragih1,
Roy Rikki Hutahean2
1Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik,Universitas Kristen Maranatha
Jl. Surya Sumantri 65
Bandung 40164
Telp. (022) 2012186
ext. 247
2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik,Universitas Kristen Maranatha
Jl. Surya Sumantri 65 Bandung 40164
E-mail:
riko_saragih@yahoo.com
ABSTRAK
Kompresi citra merupakan sebuah
proses yang berkaitan dengan pengurangan alokasi bit yang diperlukan untuk
merepresentasikan sebuah citra digital secara efisien. Hal ini dilakukan dengan
menghilangkan bit redudansi (ekstra) yang terdapat pada citra digital tersebut,
khususnya redudansi spasial. Dalam tulisan ini metode SCAN digunakan karena
metode ini mampu memanfaatkan sifat redundansi spasial dengan memperhatikan
pola SCAN. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa rasio kompresi meningkat
sebanding dengan ukuran citra yang akan dikompresi. Hal ini terjadi karena
semakin besar ukuran citra yang akan dikompresi, maka semakin besar jumlah bit
redudansi yang dapat dihilangkan (kami menggunakan citra grayscale dalam
pengujian).
Kata
Kunci : kompresi, metode SCAN, rasio kompresi, citra
1. PENDAHULUAN
Citra ialah fungsi intensitas cahaya
dua-dimensi f(x,y), dimana x dan y merupakan koordinat spasial (bidang), dan
nilai f pada suatu titik (x,y) sebanding dengan kecerahan (brightness) dari
citra di titik tersebut. Kecerahan yang dimaksud berasal dari sumber cahaya, dan cahaya adalah suatu bentuk
energi. Citra dapat dilihat karena adanya berkas cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda sekitarnya. Sumber cahaya menerangi sebuah obyek, lalu obyek
tersebut memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan
cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera,
pemindai (scanner) dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra
tersebut terekam.
Citra sebagai keluaran dari suatu
sistem perekam data dapat bersifat optik berupa foto, analog berupa sinyal
video seperti gambar pada monitor televisi, atau digital yang dapat langsung
disimpan pada suatu pita magnetik. Citra yang dimaksudkan di dalam tulisan ini
adalah citra biasa (still image).
2.
METODE SCAN
Kompresi citra dilakukan dengan
mengurangi jumlah bit yang dibutuhkan untuk merepresentasikan suatu citra
dengan mengambil keuntungan dari bit-bit ekstra (redundancy) yang terdapat pada
citra digital. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan representasi citra yang
membutuhkan memori yang kecil. Kompresi dicapai dengan penghilangan satu atau
lebih dari tiga basic redundancies data yang terdapat pada citra digital,
antara lain:
1.
Coding Redudancy : timbul akibat kurang optimalnya pengkodean yang digunakan.
2.
Interpixel Redudancy : timbul akibat korelasi di antara pixel-pixel dari
citra.
3.
Psychovisual Redundancy: timbul akibat adanya data yang tidak dapat diterima
oleh sistem visual manusia.
Kompresi citra disusun oleh dua
struktur blok yang berbeda, yaitu: Encoder dan Decoder, seperti diperlihatkan
pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Blok Sistem
Kompresi Citra
Diagram
alur dari proses kompresi dengan menggunakan metode SCAN ini dapat dilihat pada
Gambar 2 berikut :
Gambar 2. Diagram alur proses
kompresi dengan metode SCAN
3.
PEMBAHASAN
Lima buah citra grayscale 8 bit,
format “*.bmp” dan ukurannya yang berbeda-beda digunakan sebagai citra masukan
untuk pengujian metode kompresi ini. Kualitas kompresi citra dinilai dengan
menghitung rasio kompresi pada masingmasing citra masukan. Karakteristik dari
citra masukan yang akan diujikan secara umum sama, yaitu masing-masing
berdimensi baik 64 x 64 piksel, 96 x 96 piksel, 128 x 128 piksel, dan 160 x 160
pikse serta alokasi bit per piksel adalah 8 bit. Pemilihan kelima citra ini
untuk pengujian adalah karena kelima citra ini merupakan citra yang umum
digunakan sebagai sampel untuk proses kompresi
Tabel 2. Rasio kompresi untuk citra
masukan dengan dimensi 64 x 64 piksel
Tabel 3. Rasio kompresi untuk citra
masukan dengan dimensi 96 x 96 piksel
Tabel 4. Rasio kompresi untuk citra
masukan dengan dimensi 128 x 128 piksel
Tabel 5. Rasio kompresi untuk citra
masukan dengan dimensi 160 x 160 piksel
Berdasarkan Tabel 2, 3, 4, dan 5
dapat dilihat bahwa rasio kompresi yang dihasilkan relatif meningkat sebanding
dengan bertambahnya dimensi citra masukan yang digunakan. Hal ini terjadi
karena semakin besar dimensi citra yang digunakan, maka jumlah bit ekstra yang
dapat dihilangkan semakin banyak. Hal ini juga menunjukkan bahwa secara spasial
nilai piksel antar piksel yang bertetangga sama (hampir sama).
4.
KESIMPULAN
Metode SCAN terbukti dapat melakukan
kompresi citra karena mampu menghilangkan beberapa bit ekstra yang terdapat
pada citra sehingga ukuran citra yang sudah dikompresi dapat direduksi (rasio
kompresi lebih besar daripada satu).
Daftar Pustaka
·
Bodden,
Eric., Clasen, Malte., dan Kneis, Joachim. (2004). Arithmetic Coding Revealed.
·
Chen,
Chao S. & Chen, Rong J. (2006). Image Encryption and Decryption Using SCAN
Methodology, IEEE.
·
Mannicam,
S.S. & N. Bourbakis. (2004). Lossless Compression and Hiding Image. Pattern Recognition Letters 37 (2004) 475 - 486.
·
Wijaya,
Marvin Ch & Agus Prijono. (2007). Pengolahan Citra Digital Menggunakan
MatLAB. Bandung: Informatika.
·
https://www.neliti.com/publications/127775/kompresi-citra-dengan-metode-scan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar